Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 05:03:02【Kabar Kuliner】790 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menghadiri

Jakarta (ANTARA) - Misi dagang Kementerian Perdagangan RI bertajuk "Where Spices Tell Stories" ke Belanda pada 29 Oktober-1 November 2025 mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi mengangakan keberhasilan tersebut memberi sinyal positif bagi peningkatan ekspor sektor rempah dan bumbu Indonesia. Capaian itu juga merefleksikan tingginya minat pasar Eropa terhadap produk rempah dan bumbu Nusantara.
"Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa," ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Adapun rempah dan bumbu yang paling diminati antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai.
Potensi transaksi dicapai melalui kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang diselenggarakan di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam forum ini, pelaku usaha Indonesia memperkenalkan produk unggulan mereka kepada pembeli asal Belanda, Prancis, dan Jerman.
Misi dagang diikuti sepuluh pelaku usaha Indonesia. Para peserta misi dagang mendapat kesempatan langsung menjajaki kerja sama dagang dengan mitra Eropa, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda yang dikenal sebagai pintu gerbang perdagangan Eropa.
Selain forum bisnis, para peserta juga mengunjungi beberapa importir besar seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux untuk mempelajari pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Belanda.
Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kemendag menjalin pertemuan dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries(CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.
Pertemuan membahas penguatan kelembagaan ekspor, pengembangan produk, serta akses pasar bagi sektor pertanian dan perikanan.
Suka(213)
Artikel Terkait
- PBB terima laporan adanya kekerasan seksual di El Fasher, Sudan
- Bea Cukai perketat pengawasan cegah masuknya durian ilegal Malaysia
- Mendagri minta pemda kendalikan harga pangan penyumbang inflasi
- BGN Pasaman Barat apresiasi SPPG yang mulai bagikan MBG
- Ahli gizi bagikan kiat mengolah makanan yang memengaruhi kalori
- Ahli gizi sebut zat besi penting bagi peningkatan performa olahraga
- Kapal bantuan Turki berlayar ke Gaza, bawa 900 ton makanan dan obat
- Pengobatan inovatif pasien kanker makin beragam
- BPS: Implementasi program MBG topang kinerja ekonomi triwulan III
- Mendagri minta pemda kendalikan harga pangan penyumbang inflasi
Resep Populer
Rekomendasi

Literasi bisnis dinilai penting tingkatkan daya saing pelaku ekraf

Mendagri minta pemda kendalikan harga pangan penyumbang inflasi

Jaksel beri bantuan dan penanganan terdampak kebakaran Pengadegan

Bea Cukai perketat pengawasan cegah masuknya durian ilegal Malaysia

Keragaman ide di Demoday FSI tunjukan potensi kuliner Indonesia

Pemkot Bogor gencarkan Aksi Bergizi di sekolah tanamkan hidup sehat

Mendagri minta pemda kendalikan harga pangan penyumbang inflasi

Program Makan Bergizi Gratis sasar 146 siswa SLB di Subang